Eco-Control and Economic Performance: Part II  

Posted by: Kiky in , , ,
Seperti yang telah dibahas pada Part I, mekanisma penggunaan eco-control sebagai salah satu sistem akuntansi managemen dalam perusahaan dilakukan dengan tiga cara, yaitu pengukuran kinerja, penganggaran, dan insentif. Lalu bagaimana penggunaan eco-control dapat meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan??
Dalam literatur akuntansi, kinerja lingkungan diartikan dalam konteks dampak lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan bisnis, misalnya pembuangan limbah beracun, tingkat polusi yang mencemari air, ketidakpatuhan terhadap undang-undang mengenai lingkungan, dll. Namun penggunaan dampak lingkungan sebagai proksi dari kinerja lingkungan diyakini dapat membatasi lingkup dari konsep yang sebenarnya multidimensional menjadi konsep yang sempit.

Ada beberapa model yang dapat digunakan untuk mendefinisikan kinerja lingkungan, antara lain :
(1) the goal model,
(2) the system model,
(3) the strategic-constituencies model,
(4) the competing-value model. Berdasarkan model-model tersebut, kinerja lingkungan dibagi dalam 2 dimensi yaitu: (1) hasil vs proses (2) internal vs eksternal.

Hasil terkait dengan pencapaian outcome, mencerminkan the goal model yang fokus pada hasil akhir (dampak keuangan). Sedangkan proses mencerminkan the system model yang menekankan pada cara untuk mencapai tujuan akhir. Sehingga dalam konteks proses, kinerja lingkungan juga dilihat dari proses dan pengembangan produk yang dihasilkan dari integrasi berbagai pertimbangan lingkungan dalam keputusan operasional perusahaan. Selain itu proses juga mencerminkan the strategic-constituencies model yang mempertimbangkan kepentingan kelompok tertentu yang terkait dengan perusahaan, oleh karena itu kinerja lingkungan juga dapat didefinisi sebagai kapasitas perusahaan untuk membangun hubungan yang harmonis diantara berbagai pemangku kepentingan terkait dengan isu lingkungan.


Dimensi internal vs eksternal merupakan bagian dari the competing-values model. Model ini menilai kinerja terkait dengan nilai yang mencakup internal dan eksterna. Nilai internal menekankan pada manajerialisme, yaitu kinerja lingkungan dilihat dari orientasi bisnis yang menekankan pada konsekuensi ekonomi dari tindakan yang terkait dengan lingkungan. Disisi lain, nilai eksternal menekankan pada orienstasi keberlanjutan (sustainability view) yang menekankan pada perlindungan dan peningkatan kualitas lingkungan.

Perusahaan yang memperhatikan isu lingkungan dalam kegiatan operasinya diyakini akan memperoleh keuntungan dalam jangka panjang. Perusahaan yang meningkatkan teknologinya demi menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan akan meraih keunggulan kompetitif diantara para pesaingnya. Citra yang baik karena perusahaan telah ikut melestarikan lingkungan, serta inovasi yang terus menerus untuk menyeimbangkan antara kepentingan lingkungan dan kepentingan organisasi juga akan menghasilkan keunggulan kompetitif.

Menurut Henri dan Journeault (2007), Eco-control diharapkan dapat meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan dalam empat cara, yaitu:
1. Memberikan umpan balik
Eco-control digunakan untuk memonitor kepatuhan perusahaan terhadap kebijakan dan peraturan mengenai lingkungan, membantu pembangunan tujuan perusahaan terhadap lingkungan dan memonitor apakah berjalannya perusahaan tidak melanggar peraturan yang ada.
2. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
Dengan mengungkapkan hubungan sebab dan akibat dari kegiatan lingkungan, strategi dan tujuan atau antara isu lingkungan dan perusahaan, eco-control digunakan sebagai fasilitator selama proses pengambilan keputusan dan berkontribusi terhadap kinerja lingkungan.
3. Memfokuskan perhatian organisasi
Eco-control mendukung perusahaan untuk mendiskusikan isu seputar lingkungan, sehingga membantu menngkreasikan inisatif terkait dengan pengurangan biaya, pengembangan produk yang lebih ramah lingkungan, dll.
4. Menyediakan data bagi pelaporan eksternal
Eco-control mencerminkan alat organisasi yang merespon berbagai tekanan dari para stakeholdernya dengan mengungkapkan dampak lingkungan terhadap keuangan dan non-keuangan perusahaan.

Begitulah kira-kira pembahasan mengenai Eco-Control, gimana tertarik dengan bahasan ini? Kalau masih gak jelas cari sendiri yaa tambahan referensinya ^^ semoga bermanfaat :D
This entry was posted on Sabtu, Februari 25, 2012 and is filed under , , , . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar