Eco-Control and Economic Performance: Part I  

Posted by: Kiky in , ,
Hello,,
Senangnya liat di stats kalo pengunjung blog saya ini lumayan hits, dan ngeliat pembacanya ternyata gak cuman dari Indonesia tapi juga dari mancanegara (aiiiiissshhh…) meskipun saya pikir mereka terkecoh dengan judul bahasa Inggris, padahal isinya bahasa Indonesia…Hahahaha…

Baiklah untuk kali ini saya ingin ngobrol lewat kata-kata (wordschatter :p) tentang topic eco-control…nah loh…kan lagi ngetrend kan yang hijau..hijau…heehe, tapi bukan karena ngikutin tren kok alasan jadi nulis topic ini…untuk berbagi cerita aja….caileee… Buat yang mau baca Enjoy ^^

Perkembangan industri seperti yang kita tahu tidak hanya berdampak pada meningkatnya kesejahteraan manusia tetapi juga degradasi lingkungan, hal ini jelas ditunjukkan dengan semakin parahnya pemanasan global, semakin melebarnya lubang ozon, bencana alam karena ketidakseimbangan ekosistem, iklim yang tidak menentu, dll. Beberapa aksi besar-besaran menentang pertumbuhan industri yang berdampak pada rusaknya lingkungan banyak terjadi di beberapa negara Eropa, lihat juga aksi demo yang menolak habis-habisan ekspansi WTO ke beberapa negara di Asia.

Well, meskipun perusahaan banyak disalahkan karena kontribusinya terhadap menurunnya kualitas lingkungan, namun sebenarnya perusahaan dapat mengambil sisi positif dari isu tersebut berupa reduksi kos dengan efisiensi ekologis, perkembangan dari “pasar hijau”, dan perbaikan citra perusahaan. Jadi bukannya menjadi musuh atas isu lingkungan, perusahaan harusnya mengambil langkah proaktif untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu mekanisma yang dapat digunakan untuk membantu memaksimalkan keuntungan dan cara perusahaan menghadapi tanggungjawab lingkungannya, adalah dengan menggunakan Environmental Management Accounting (EMA).


Dalam struktur EMA terdapat eco-control, yaitu aplikasi keuangan dan metoda pengendalian strategis terhadap manajemen lingkungan. Eco-control membantu perusahaan untuk mengukur, mengendalikan, dan mengungkapkan kinerja lingkungan mereka.
Eco-control didefinisi sebagai prosedur dan sistem formal yang menggunakan informasi keuangan dan lingkungan untuk mempertahankan aktivitas terkait dengan lingkungan. Eco-control terdiri dari 3 aktivitas penting yaitu: (1) pengukuran kinerja: yang mengacu pada penggunaan indikator kinerja lingkungan yang digunakan manajer dalam berbagai tujuan, (2) penganggaran: termasuk kegiatan menetapkan target terkait dengan biaya lingkungan, pendapatan dari barang yang sisia atau limbah daur ulang dan investasi yang dilakukan untuk lingkungan, (3) insentif: integrasi kriteria lingkungan dalam proses evaluasi untuk menilai aktivitas atau usaha manajemen.

Seperti halnya dengan sistem pengendalian manajemen, eco-control digunakan sebagai pengendali perilaku yang tidak diinginkan dan mendorong tindakan yang diperlukan terkait dengan isu lingkungan. Tindakan-tindakan tersebut dapat berdampak pada kinerja keuangan dalam hubungannya dengan biaya bahan, proses dan produksi, kepatuhan terhadap peraturan serta peningkatan keunggulan kompetitif bahkan citra yang kurang baik terkait dengan publikasi yang buruk yang semuanya dapat berdampak pada penjualan produk. Eco-control juga mengintegrasikan antara tujuan individu dengan tujuan organisasi, mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan prioritas strategis, mengarahkan manajer pada isu-isu central dan meningkatkan alokasi sumber daya. Oleh karena itu kontribusi eco-control pada manajemen sumber daya dapat membantu kinerja keuangan.

Nah bagaimana penggunaan eco-control dapat meningkatkan kinerja perusahaan…
Tunggu bahasan berikutnya di Part II… ^^
This entry was posted on Jumat, Februari 24, 2012 and is filed under , , . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar